Thursday, December 22, 2011

Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu : Hadits Palsu?


Oleh: Ustadz Ahmad Sarwat, Lc*
Ah, masak sih? Bukankah hadits itu sudah terkenal dimana-mana, bahkan disebut-sebut oleh semua penceramah dari pengajian di istana sampai kakilima? Kalau memang hadits palsu, kenapa tidak pernah ada yang bilang? Lagian kenapa bilangnya baru sekarang?

Mungkin sederet protes seperti itu yang akan mengalir keluar dari mulut kita kalau membaca judul di atas. Ya, benar. Hadits bahwa surga di bawah telapak kaki ibu memang sangat populer di jagad dunia pengajian dan majelis taklim.

Tiap ada anak bandel sama orang tua, khususnya ibu, pasti nasehat-nasehatnya akan mengutip hadits surga di bawah telapak kaki itu. Bahkan ada lagu anak-anak yang sering kita dengar :

Surga di telapak kaki ibuuuu . . . .
Itulah hadits Nabi Muhammaaaad . . .
Syalalala . . .

Lalu kok tiba-tiba ada yang bilang hadits itu palsu? Memangnya benar palsu atau bagaimana? Lalu kalau palsu, terus letaknya surga dimana dong? Apa pindah ke bawah telapak kaki ayah? atau telapak kaki siapa?

Lagian, kalau surga tidak lagi di telapak kaki ibu, karena ternyata haditsnya palsu, apakah anak jadi boleh melawan ibunya?

Dan bagaimana dengan nasib si Malinkundang? Apakah dengan begitu kemudian kutukannya dicabut sehinga kembali lagi menjadi manusia setelah bertahun-tahun jadi batu?

Friday, December 9, 2011

Pimpinan Cabang

Ketua PC Pekalongan : ...........

Susunan Pengurus

Susunan Pengurus Persaudaraan Muslimah (SALIMAH) 
Lampung Timur Periode 2011 - 2013


Ketua : Lutfi Nafingah, S.Ag

Ketua I : .......

Secret Of Ayyaumul Bidh

Pernah dengar puasa pertengahan bulan?? 
Yap! Puasa pertengahan bulan itu sering disebut dengan “ayyaumul bidh”.

Rasulullah selalu melaksanakan Ayaumul Bidh setiap hari pada tengah bulan, yaitu tangggal 13, 14, dan 15 (pada bulan Hijriyah). Dalam sebuah riwayat disebutkan, Ibnu Abbas ra. berkata: “Adalah Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan berpuasa pada hari putih (tanggal 13,14 dan 15) baik dalam bepergian atau di rumah” (HR. Thabrani).

Dalam riwayat lain disebutkan pula, dari Abu Dzar ra. berkata, Rasulullah bersabda: “Jika kamu berpuasa tiga hari dari suatu bulan maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15” (HR. Nasa’, Tirmidzi, dan Ibnu Hibban).

Apakah rahasia dari Ayyaumul Bidh ini sehingga Rasulullah tak pernah luput dari mengerjakannya?? Dan mengapa pula dianjurkan pada tanggal-tanggal itu??

Begini,,, sudah diketahui bahwa pertengahan bulan Hijriyah adalah waktu munculnya bulan purnama. Pada saat bulan purnama bersinar terjadilah yang namanya pasang air laut. Letak bulan yang dekat dengan bumi menyebabkan gaya gravitasi bulan mempengaruhi ketinggian air laut di muka bumi & terjadilah pasang air laut. Ternyata, gravitasi dari bulan ini tidak hanya mempengaruhi kondisi bumi tetapi juga makhluk hidup, terutama manusia.

Seorang peneliti berkebangsaan Amerika, pernah mengadakan penelitian mengenai kondisi kejiwaan manusia ketika terjadi bulan purnama. Penelitian itu menyimpulkan bahwa kondisi kejiwaan manusia pada saat bulan purnama cenderung lebih labil, emosional, dan tidak terkendali. Semua perasaan menjadi mudah membuncah dari dalam diri. Mudah marah, senang, sedih, tersinggung, pokoknya semua sifat yang ada pada dirinya menjadi lebih mudah ter’upload’ dari dirinya.

Coba perhatikan dua fenomena ini. Puasa, pada dasarnya menuntun kita agar menundukkan nafsu kita. Ketika kita berpuasa, kita dituntut untuk dapat mengendalikan emosi kita dan menjaga syahwat kita. Ketika ilmu sains modern  mengungkapkan adanya kelabilan emosi manusia saat bulan purnama, Islam telah menganjurkan untuk melaksanakan puasa tepat saat munculnya bulan purnama. Islam telah memberi jalan pada umatnya agar tidak terkena pengaruh kelabilan emosi yang terjadi pada tanggal tersebut. Rasulullah menganjurkan kita berpuasa, agar hati kita selalu terjaga dari amarah, nafsu, dan segala sifat buruk lain yang cenderung lebih meluap pada saat itu dibanding saat-saat lainnya. Subhanallah. . .

Inilah hikmah di balik sunnah. Rahasia dari ayyaumul bidh. Ternyata memang segala amalan yang dianjurkan dalam islam ini selalu memiliki hikmah yang luar biasa dahsyatnya. Lalu, masihkah ragu dan malas-malasan melaksanakan perintah Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah????