Oleh: Anis Matta, Lc.
Negeri ini sedang melintasi sebuah persimpangan sejarah yang rumit, sementara perempuan-perempuannya sedang tidak subur; mereka makin pelit melahirkan pahlawan.
Krisis adalah takdir semua bangsa. Yang memiriskan hati adalah kenyataan bahwa ketika krisis besar itu terjadi, kita justru mengalami kelangkaan pahlawan. Fakta ini jauh lebih berbahaya, sebab disini tersimpan isyarat kematian sebuah bangsa.
Bangsa Amerika pernah mengalami depresi ekonomi terbesar dalam sejarah dari tahun 1929 hingga 1937. Selang lima tahun setelah itu, tepatnya tahun 1942, mereka memasuki Perang Dunia Kedua, dan mereka menang. Selama masa itu mereka dipimpin oleh seorang pemimpin yang lumpuh dan satu-satunya presiden yang pernah terpilih sebanyak empat kali, F.D. Rosevelt. Tapi krisis itu telah membesarkan bangsa Amerika. Selama masa depresi mereka menemukan teori-teori makroekonomi yang sekarang kita pelajari di bangku kuliah dan menjadi pegangan perekonomian jagat raya. Mereka memenangkan PD II dan berkuasa penuh di muka bumi hingga saat ini.